photo lineviral_1.png

Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain

Kali ini saya ingin membahas artikel tentang Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain. Dan saya akan memberikan contoh pada kisah perjalanan karir saya.

Dulu saya tidak terlalu peduli dengan istilah nasib orang tidak ada yang tahu. Karena saya lebih memandang apa yang ada sekarang daripada apa yang akan terjadi nanti. Tapi ternyata semuanya bisa berubah dengan cepatnya. 

 Kali ini saya ingin membahas artikel tentang Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain

Sebagai contoh diri saya sendiri, dalam berkarir. Kaya termasuk orang yang tidak cukup pintar. Saya orangnya sangat pelupa. Dan karena saya menyadari kekurangan saya itu, saya tidak memiliki keinginan untuk menjadi guru. Tapi walaupun saya tidak memiliki keinginan menjadi guru, saya tetap kuliah di keguruan, kusus guru seni rupa. hal tersebut dikarenakan orang tua saya menginginkan anaknya bisa jadi sarjana, menjadi PNS dan sukses.

Tapi walaupun saya mengikutin keinginan orang tua saya yang menyarankan kuliah di keguruan. Saya malah berpikir untuk menjadi seorang seniman saja. Karena di kampus saya mendapatkan pengetahuan tentang seni rupa jadi walaupun sudah sarjana bisa bebas mau berkarir menjadi seniman ataupun menjadi guru yang mengajar di sekolah.

Dan saat sudah berjalannya waktu, saya juga sempat menjadi guru nonor selama hampir 4 tahun dan hanya mendapatkan gaji kurang lebih 300 ribu ( kerja mengajar hanya hari sabtu saja ). Gaji yang cukup kecil tapi saya tetap bertahan sambil membuka peluang di dunia online. Saya belajar membuat sebuah blog dan menjadi blogger hingga saat ini. Walaupun dalam beberapa tahun saya tidak menghasilkan uang dari blog, tapi saya tetap berusaha dan terus belajar agar bisa menghasilkan uang. 

Kebetulan saat itu saya masih kuliah semester 3 dan sudah menjadi guru honor di sekolah. Jadi saya anggap diri saya memiliki waktu untuk mencoba membangun blog walaupun masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Hari berganti hari sampai sayapun sarjana dan lulus kuliah. Saat itu saya masih menjadi guru honor sampai beberapa tahunnya dan juga masih tetap berusaha membangun blog. Kemudian orang-orang di sekitar mulai bertanya, masih ngajar ? Dirumah terus gak kerja ? Gak diangkat ? Gaji kecil ? Gak cari kerja lain ? Selalu bertanya seperti itu berulang-ulang. Sebenarnya dalam hati saya merasa jengkel sekali, karena merasa diremehkan oleh mereka. Mereka selalu memamerkan apa yang mereka punya dan selalu berbisik di belakang.

Tapi saya tak peduli hingga akhirnya blog saya pun mulai menghasilkan, walaupun hanya beberapa ratus ribu per bulannya dan kadang-kadang juga sampai sejuta jika lagi ramai. Kemudian selama membangun blog, saya juga sempat mengenal bitcoin dari teman facebook dan untung saja teman saya itu mau berbagi tentang cara mendapatkan keuntungan dari bitcoin.

Sebenarnya bitcoin ini sangat bagus untuk investasi jangka panjang. Tapi saya memilih untuk mencoba trading dan mencari keuntungan tiap harinya. Dan saat itupun saya mengirimkan pendapatan blog saya yang hanya beberapa ratus ribu itu untuk belajar trading.

Hari demi hari berganti dan beberapa bulan kemudian saldo trading bitcoin saya bertambah banyak dari yang awalnya hanya 100 ribuan saja menjadi sejuta dan kemudian belasan juta sampai ratusan juta. Sebenarnya saya tidak menyangka mampu mendapatkan uang ratusan juta dengan modal sangat kecil. Bahkan orang tua saya juga tidak menyangka hal tersebut bisa terjadi.

Walaupun saya mendapatkan banayak uang tapi saya tidak sombong ke tetangga-tetangga saya yang sempat meremehkan saya. Dan yang malah menyebarkan bahwa saya mendapatkan uang ratusan juta adalah orang tua saya. Tetangga-tetangga kemudia tau, dan mulai iri dengan apa yang saya punya.

Sebenarnya mereka yang kerja sudah tetap mendapatkan gaji di atas 3 juta bisa mengumpulan uang banyak asal hemat dan menabung. Tapi mereka buang-buang uang karena terlalu hidup mewah. Sedangkan saya yang membangun situs sampai menghasilkan uang dan uang tersebut saya gunakan untuk modal tarding, itu menghabiskan waktu saya bertahun-tahun. Jadi ini bukan instan, dan saya juga berusaha dan tetap sabar sampai bisa menghasilkan uang sebanyak itu.

Tapi mereka tidak menghargai kerja keras saya, dan menganggap modal trading saya dari orang tua. Padahal saya sama sekali tidak dikasi uang oleh orang tua saya semenjak tamat kuliah. Karena saya sudah bisa mendapatkan cukup uang jajan dari kerja sebagai guru honor dan uang dari blog.

Tapi nasib tidak ada yang tahu. Akhirnya saya bisa mendapatkan uang online. Blog sudah cukup menghasilkan, dan bisnis-bisnis lain juga sudah jalan. Tapi saya memutuskan untuk berhenti menjadi guru, karena ingin fokus kerja online dan sebenarnya memang tidak ada niat dari awal menjadi guru karena keterbatasan dalam mengingat, hanya ingin membuat orang tua senang. Tapi karena sudah cukup berhasil di dunia online. Orang tua mendukung dan tidak membatasi apa yang ingin saya kerjakan. Jadi saya bebas untuk bekerja apa saja, termasuk bekerja online dan membuat bisnis lainnya.

Jadi kesimpulannya Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Jadi Jangan Meremehkan Orang Lain. Karena bisa saja orang yang tadinya kamu remehkan malah menjadi lebih sukses dari kamu. Maka dari itu, daripada kita sibuk menjelek-jelekkan orang lain, lebih baik kita menyibukkan diri untuk bisa menjadi lebih baik.

Tag : Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu | Nasib Manusia Tidak Ada yang Tahu | Nasib Orang Tidak Ada yang Tau | Nasib Seseorang Tidak Ada yang Tahu | Nasib Seseorang Tidak Ada yang Tau | Nasib Manusia Tidak Ada yang Tau | Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain

Judul Artikel : Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Cerita Motivasi Jangan Meremehkan Orang Lain


Sumber http://www.mentaribaliholiday.com/
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: