Kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang penyakit rematik yang saya derita sejak kecil hingga sekarang. Dulu saya mulai rematik sejak SD, sekolah dasar. Saya selalu merasakan sakit di bagian persendian. Seperti di siku, di lutut dan sendi-sendi lainnya. Dan bahkan dulu saat saya masih kecil, rematik selalu kambuh saat sudah malam dan saat-saat udara dingin.
Saya merasakan sakit luar biasa. Rasanya ingin melepas tangan ataupun kaki yang sedang sakit. Saat itu saya juga sering menangis. Orang tua selalu memijat bagian yang sakit sambil mengoleskan minyak hangat. Hal ini bahkan juga sering terjadi saat tengah malam. Dan saya sering membuat orang tua saya terbangun, begadang karena memijat dan menenangkan saya.
Rasa sakit yang saya alami makin lama makin bisa saya tahan. Dan hingga kini juga masih kadang-kadang kambuh saat cuaca dingin. Biasanya sering kambuh saat musim hujan atau saat-saat berada di ruangan dingin ber AC dan tempat dingin seperti di dataran tinggi.
Tapi saya masih bisa menahannya. Tidak seperti dulu yang sampai menangis dan sampai memukul-mukul tangan dan kaki / memukul-mukul bagian yang sakit agar bisa hilang sakitnya. Bahkan saat saya menulis artikel inipun sendi saya agak nyeri. Seperti mau kambuh tapi sakitnya tidak terlalu parah.
Sekarang saya sudah berumur 26 tahun dan beberapa bulan lagi menuju 27 tahun. Tapi rematik tidak kunjung hilang. Padahal sudah dibawa kedokter tapi masih juga sering kambuh.
Saya merasa suhu tubuh saya sangat dingin. Tidak hangat seperti suhu tubuh orang lain. Sering kali bagian yang akan sakit mulai dingin. Dan tak lama kemudian penyakit rematik tersebut akan kambuh di bagian yang dingin tersebut.
Tapi dulunya saat saya kecil, rasa sakit rematik yang saya rasakan sering berpindah-pindah dan bahkan juga bisa bersamaan. Misalnya tadi sakit di tangan tiba-tiba sakit di kaki jadi pindah-pindah dan bisa juga sakit semuanya. hal ini yang membuat saya tidak tahan dan akhirnya menangis sambil memukul-mukul tangan dan kaki.
Saya sempat membaca katanya berjalan di pasir pantai tanpa alas kaki bisa menghilangkan sakit rematik. Tapi ternyata tidak berhasil pada saya. Sebenarnya saya dulu waktu kecil itu sering ke pantai dan sering main di pantai, bahkan sering mandi di pantai.
Kebetulan orang tua saya bekerja di pantai jadi saya sering main ke pantai dari pulang sekolah sampai sore saat orang tua sudah pulang. Tapi kenapa saya bisa tetap sakit rematik ya ? Mungkin ini takdir hidup saya aja. Emang dikasi cobaan kayak gini. Jadi saya hanya bisa pasrah menerima.
Ohh ya, saat saya jalan di batu-batu krikil tempat pejalan kaki itu. Rasanya sangat sakit. Saya tidak bisa seperti orang lain yang berjalan cepat di terapi batu krikil. Dari sana saya menyadari bahwa diri saya ada yang tidak beras.
Nah itu saja yang ingin saya katakan disini. Mungkin kalian ada yang mengalami nasib sama dengan saya. Atau mungkin orang terdekat kalian yang mengalami nasib yang sama dengan saya. Disini kalian bisa berbagi cerita dan bisa juga memberi saran tentang cara mengobati penyakit rematik yang benar-benar ampuh.
Karena saya mendengar obat yang dijual hanya mampu menghilangkan rasa sakit. Tapi rematik tersebut juga akan kembali kambuh saat-saat cuaca dingin. Jadi jika kalian memiliki tips tentang bagaimana cara menghilangkan sakit rematik yang benar dan ampuh silahkan berkomentar di kotak komentar yang ada di bawah artikel ini. Tips / saran kalin akan sangat berguna buat saya dan juga berguna untuk orang lain yang juga sempat membaca artikel ini. Saya juga akan menghargai setiap tips dan juga kisah yang ingin diceritakan. Jadi jangan sungkan untuk berkomentar.
Tag : Rematik Pada Anak | Rematik Kaki | Rematik Tangan | Rematik Sendi | Rematik Otot | Rematik Tulang | Rematik Pada Orang Dewasa | Rematik Pada Lansia | Penyebab Rematik | Rematik Jari Tangan | Rematik Pergelangan Tangan | Mencegah Rematik Sejak Dini | Cara Mengobati Rematik
Judul artikel yang dibahas : Pengalaman Sakit Rematik Sejak Kecil Hingga Kini Sudah Dewasa
Sumber http://www.mentaribaliholiday.com/
Buat lebih berguna, kongsi:
